Memahami Konsep MVC dan Routing

Mengenal Struktur Direktori Codeigniter 

Jika kamu baru pertama kali belajar Codeigniter, 

maka wajib hukumnya mengetahui apa saja isi direktori 

dan file yang ada di dalam project codeigniter. 

Silahkan buka teks Editor VS Code, lalu pilih 

File->Open Folder. Cari folder beritacoding. 

Maka kita akan mendapatan struktur direktori seperti ini:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tedapat dua direktori penting di dalam CI yang harus

 kamu perhatikan, yakni: 

 application dan  system. 

 Selain itu terdapat juga direktori  user_guide 

dan beberapa file lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berikut ini penjelasannya: 

1.  application berisi semua kode aplikasi. 

     Di dalam direktori inilah kita akan menulis 

     semua kode aplikasi kita. 

2.  system berisi kode-kode inti dari Codeigniter. 

     Jangan mengubah apapun di dalam direktori ini. 

     Jika kita ingin upgrade versi, kita cukup 

     me-replace direktori ini dengan yang baru. 

3.  tests berisi kode untuk melakukan testing. 

     Folder ini memang belum ada di project kita saat ini, 

     tapi kita bisa buat nanti saat melakukan testing.

 4.  user_guide berisi dokumentasi codeigniter. 

      Kita bisa menghapus direktori ini saat web sudah jadi. 

      a.  .editor_config berisi konfigurasi untuk teks editor. 

      b.  .gitignore berisi daftar file dan folder yang akan diabaikan oleh Git. 

      c.   comspoer.json adalah file yang berisi keterangan project 

           dan keterangan library yang digunakan. 

           File ini dibutuhkan oleh composer. 

     d.  contributing.md adalah file yang berisi penjelasan 

          cara berkontribusi di proyek CI. 

          Kita bisa menghapus file ini, apabila web sudah jadi.

     e. license.txt adalah file yang berisi keterangan lisensi 

        dari CI. Kita juga bisa menghapus file saat web 

        sudah jadi. 

     f.  readme.rst sama seperti file 

    g.  contributing.md file ini berisi penjelasan dan

         informasi tentang project CI. 

        Kita juga bisa menghapus file ini saat web sudah selesai. 

    h.  index.php adalah file utama dari CI. 

        File yang akan dibuka pertamakali saat aplikasi

        dibuka. Selanjutnya silahkan buka direktori 

5.  application dan perhatikan direktori yang ada di sana. 

6.  cache berisi cache dari aplikasi. 

7.  config berisi konfigurasi aplikasi. 

  •  autoload.php tempat kita mendefinisikan autoload; 
  •  config.php konfigurasi aplikasi; 
  •  constants.php berisi konstanta; 
  •  database.php konfigurasi database aplikasi; 
  •  doctypes.php berisi definisi untuk doctype HTML; 
  •  foreign_chars.php berisi karakter dan simbol; 
  •  hooks.php berisi konfigurasi hooks; 
  •  index.html untuk mencegah direct access; 
  •  memcached.php berisi konfigurasi untuk memcached; 
  •  migration.php konfigurasi untuk migrasi; 
  •  mimes.php berisi definisi tipe file; 
  •  profiler.php konfigurasi untuk profiler; 
  •  routers.php tempat kita menulis route aplikasi; 
  •  smileys.php berisi kode untuk emoji; 
  •  user_agents.php berisi definisi untuk user agents. 

 8.  controller berisi kode untuk controller. 

 9.  core berisi kode untuk custom core. 

10.  helpers berisi fungsi-fungsi helper. 

11.  hooks berisi kode untuk script hook. 

12.  language berisi string untuk bahasa, apabila web 

       mendukung multibahasa. 

13.  libraries berisi library. 

14.  logs berisi logs dari aplikasi. 

15.  models berisi kode untuk model. 

16.  thrid_party berisi library dari pihak ketiga. 

17.  views berisi kode untuk view. 

  •  index.html file html untuk mencegah direct access. 

Mengenal Konsep MVC pada Codeigniter 

Codeigniter sejak awal menganut konsep MVC. 

Karena itu, ia begitu terkenal. 

Soalnya, implementasi MVC di CI mudah dipahami.

Apa itu MVC? MVC adalah singkatan dari 

Model–View–Controller. MVC merupakan sebuah 

pola desain arsitektur yang umum digunakan dalam

pengembangan aplikasi.

1 Masih ingat latar belakang mengapa kita harus

   pakai framework? 

  Yap, biar kode program lebih konsisten dan tersetruktur. 

   Sehingga kita akan mudah kolaborasi dengan tim. 

   Nah, si MVC ini adalah pola penulisan kode yang 

   umum dipakai..dimana kode untuk Model 

    di taruh dalam folder yang sama, begitu juga dengan 

    kode untuk View dan Controller. 

   Coba perhatikan gambar berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar ini menyatakan bagaimana hubungan 

kode pada MVC

Apa itu Model? 

Model adalah kode yang bertugas untuk membuat 

pemodelan data

Kadang juga dipakai untuk pemodelan bisnis. 

Model bisa mengakses data dari Database dan juga 

sumber lainnya.

 Intinya   : 

Kalau berkaitan tentang data, itu tugasnya model.

 Apa itu View? 

View adalah kode yang bertugas 

untuk membuat tampilan aplikasi

 

 Ingat: 

Fokusnya untuk membuat tampilan aplikasi, 

bukan yang lain. 

Kita tidak boleh query data 

dari view, meskipun itu bisa dilakukan. 

Kadang juga kita akan membuat sedikit 

ogika di dalam view, seperti logika untuk 

menampilkan dan menghilangkan elemen tertentu. 

Apa yang kita lihat di aplikasi, itu adalah 

kode dari View.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagaimana bentuk MVC di Codeigniter? 

Secara gambaran besar, kita akan berpikir.. 

kalau di Codeigniter itu cuma ada tiga kelompok 

kode yakni Model, View, dan Controller. 

Akan tetapi, dalam praktiknya.. 

kita akan membutuhkan juga kode-kode yang lain 

seperti library, utility, cofigurasi, dll. 

Berikut ini flowchart arsitektur aplikasi Codeigniter:

 

 

 

 

 

 

Alur kerjanya seperti ini:

2.  Mulai User mengirim request ke web

   File yang pertama kali dieksekusi 

   adalah index.php

   Lalu dari index.php, request akan diteruskan

   oleh routers.php

   routers.php akan mencari cache di server,

   apabila tedapat cache maka cache itu yang 

   akan dikirim sebagai balasan (response). 

Apabila tidak ada cache barulah request 

diteruskan ke Controller; 

Sebelum diteruskan ke Controller 

di sini ada lapisan Security untuk keamanan; 

Controller akan bertanggunag jawab untuk 

mengambil data dari Model dan me-rendernya ke 

dalam View dengan menggunakan library, 

plugin, dan helper yang ada. 

Hasil render (view) dikirim ke pengguna dan 

disimpan dalam cache, apabila fitur cache aktif; 

Selesai. 

 

Memahami Router pada Codeigniter 

Router pada Codeigniter bertugas untuk menentukan 

controller dan method/fungsi yang akan dieksekusi.

P.S: 

 

Contoh project yang digunakan pada penjelasan ini 

adalah project bernama tokobuah sama seperti project 

beritacoding yang baru saja kita buat. 

Ketika kita membuka, http://localhost/tokobuah/

maka fungsi yang akan dieksekusi adalah fungsi index() 

yang berada di dalam controller welcome

class Welcome extends CI_Controller 

{ public function index() { $this->load->view('welcome_message'); } } 

Kenapa bisa begitu?

Ini karena konfigurasi router defaultnya adalah 

controller welcome.

Coba saja buka pada file  config/routers.php.

Fungsi index() adalah fungsi yang akan dieksekusi 

saat kita mengakses controller welcome. 

Sekarang coba buka  : 


 

 

 

 

 

 

 

 

 http://localhost/tokobuah/index.php/welcome/index,


maka kita akan mendapatkan hal yang sama 

seperti membuka  http://localhost/tokobuah/.

Latihan: 

Membuat Beberapa Router Sebagai latihan, 

coba tambahkan route /about/ dan /contact/ 

 

 

 

 

 

 

 

 

di dalam Controller Welcome dengan method ini: 

public function about() 

{ // fungsi untuk me-load view about.php $this->load->view('about'); } 

public function contact() 

{ // fungsi untuk me-load view contact.php $this->load->view('contact'); } 

Tambahkan di bawah method index().

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah itu tambahkan dua buah file view di dalam direktori 📁 views 

dengan isi sebagai berikut. 📄 views/about.php

About Us

Ini adalah halaman about

📄 views/contact.php

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Route sudah kita tambahkan. Sekarang coba buka: 

http://localhost/beritacoding/index.php/welcome/about/ dan 

http://localhost/beritacoding/index.php/welcome/contact/ 

Atau bisa juga buka dari domain beritacoding.test yang 

sudah kita buat: 

http://beritacoding.test/index.php/about 

http://beritacoding.test/index.php/welcome/contact/ 

Hasilnya:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apabila kita membuka http://beritacoding.test/index.php/contact,

 maka akan terjadi error 404 not found.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kenapa bisa begitu? Ini karena route yang baru saja 

kita buat, belum didaftarkan ke dalam routers.php. 

Sekarang buka file 📄 config/routers.php, lalu tambahkan

kode berikut. $route['about'] = 'welcome/about'; 

$route['contact'] = 'welcome/contact'; 

Tambahkan di bawah kode route yang sudah ada.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Hasilnya:

 

 

 

 

 

 

 

 

Apakah kita harus menambahkan route pada 

routers.php di setiap pembuatan route baru? 

 Jawabannya: Tidak harus, karena CI juga mampu mendeteksi 

otomatis route berdasarkan nama controller dan 

method yang dibuat.3

 

 

 

 

 

 

 

 

Ini formatnya: 

 

 http://example.com/[controller-class]/[controller-method]/[arguments] 

Penambahan route pada 📄 routers.php dibutuhkan saat kita

 ingin membuat kustom route untuk controller tertentu. 

Latihan: Ubah Controller Welcome Biar enak, kita ubah 

Controller Welcome menjadi Page. 

 Ubah nama Welcome.php menjadi Page.php:

 

 

 

 

 

 

 

 

Lalu ubah, isinya menjadi seperti ini: load->view('home'); } 

public function about() { $this->load->view('about'); }

 public function contact() { $this->load->view('contact'); } } 

Perhatikan! Di Controller Page,

 kita melakukan load view home dan view ini 

belum kita buat. Kita bisa memanfaatkan view 

welcome_message.php untuk menjadi view home. 

Silahkan rename welcome_message.php menjadi home.php:

 

 

 

 

 

 

 

Terakhir.. 

Ubahlah route default di config/routes.php 

menjadi seperti ini: 

$route['default_controller'] = 'page'; 

$route['404_override'] = ''; 

$route['translate_uri_dashes'] = FALSE; 

$route['contact'] = 'page/contact'; 

$route['about'] = 'page/about';

Nah, sekarang kita sudah punya Controller Page

yang berfungsi untuk menampilkan beberapa 

halaman seperti Home, About, dan Contact. 

Apa Selanjutnya? Kita sudah belajar tentang MVC

dan Route. Ini memang masih dasar. 

Selanjutnya nanti kita akan banyak menggunakannya. 

Jadi, harap diphami betul dua hal ini. 

Jika masih bingung, silahkan ditanyakan melalui 

komentar. 

Berikutnya kita akan belajar tentang Controller 

lebih dalam lagi, seperti bagaimana cara 

mengolah input dari form dan aturan 

penulisan Controller.


Read More...

Persiapan Belajar Codeigniter

Sebelum mulai belajar Codeigniter lebih lanjut, 

kita harus meyiapkan alat yang diperlukan

untuk coding Codeigniter.

 

 Apa Saja itu? 

Persiapan Sebelum Belajar CI 

Prasyarat belajar Codeigniter.. 

Memahami basic bahasa pemrograman PHP. 

 

Silahkan, ikuti tutorial basic pemrograman PHP 

jika kamu belum menguasainya. 

 

Supaya bisa belajar Codeigniter dengan lancar setidaknya 

kamu sudah paham konsep pemrograman 

berorientasikan objek (OOP) dengan PHP. 

 

Memahami sintaks dasar SQL :

Nah, setelah prasyarat ini terpenuhi. 

Selanjutnya silahkan siapkan alat-alatnya untuk 

mulai belajar. 

Berikut ini beberapa peralatan yang harus 

di siapkan di komputermu

 

Teks Editor 

Web Browser 

Web Server : PHP, MySQL, Phpmyadmin 

File Project Codeigniter 

 

Mari kita siapkan satu-per-satu. 

1. Teks Editor  akan kita pergunakan untuk 

    menulis kode. Kamu bebas menggunakan teks 

    editor apa saja untuk coding CI. 

 

Saya merekomendasikan menggunakan VS Code, 

karena mudah digunakan dan punya banyak fitur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Untuk menginstal VS Code, silahkan baca  :

Review dan Cara Install VS Code di Linux 

2. Web Browser 

Web browser akan kita pergunakan untuk melihat 

hasil dari aplikasi. 

Kamu juga bebas menggunakan web browser apapun,

asalkan masih mendukung teknologi web modern

zaman sekarang. 

Rekomendasi, gunakan Google Chrome atau Firefox.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3. Web Server 

Codeigniter merupakan framework PHP, 

karena itu ia pasti membutuhkan web server. 

Berikut ini requirement server untuk Codeigniter 3: 

PHP Versi 5.6+ MySQL Versi 5.1+ 

Phpmyadmin 

 

Jika kamu sudah menginstal XAMPP, 

maka ketiga aplikasi server ini sudah terpenuhi. 

Tapi jika kamu pengguna Linux, maka ini bisa 

diinstal satu-per-satu. 

 Silahkan baca: Cara Install XAMPP di Windows (recommended) 

 Persiapan Pemrograman Web PHP di Linux (recommended) 

 Cara Install XAMPP di Linux (alternatif) 

 

4. File Project Codeigniter 

File project Codeigniter dapat di-download di website resmi 

Codeigniter. 

Nanti kita akan mendapatkan file berupa ZIP. 

File inilah yang akan kita gunakan untuk mulai 

membuat proyek Codeigniter. 

 

Silahkan ikuti  :  

Cara Membuat Project Codeigniter 

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat 

project CI: 

  Download Codeigniter; 

     Ekstrak File ZIP Codeigniter ke htdocs. 

     Silahkan buka website Codeigniter untuk mendownload.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kita akan mendapatkan sebuah 

file zip 📦 CodeIgniter-3.x.xx.zip, 

ekstrak file tersebut ke dalam c:\xampp\htdocs (XAMPP)

atau /var/www/html (di Linux).

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah itu, ubah nama CodeIgniter-3.x.xx 

menjadi beritacoding. 

Kenapa namanya beritacoding? 

Karena kita akan membuat proyek semacam web portal 

sederhana yang berisi berita tentang dunia coding. 

Tujuannya, agar kita paham konsep dasar dari Codeigniter

Sekarang coba buka web browser dan buka alamat: 

http://localhost/beritacoding/ 

halaman welcome codeigniter 


 

 

 

 

 

 

 

 

Selamat -  proyek Codeigniter berhasil dibuat. 

 Berikutnya, kita bisa mulai coding.. 

 

Membuat Domain Virtual Host 

Ini sebenarnya pilihan, kamu boleh membuatnya

dan boleh tidak. 

Namun agar memudahkan dalam proses development

sebaiknya dibuatkan virtual host untuk tiap proyek. 

Virtual host adalah alamat virtual yang akan digunakan

untuk mengakses website di localhost. 

 

Pada contoh di atas, kita membuka aplikasi melalui 

alamat http://localhost/beritacoding 

dengan virtual host kita bisa membukanya 

dari beritacoding.test

Apa domainnya boleh diganti dengan .com, 

misalnya beritacoding.com. 

Bisa, terserah kita mau pakai domain apapun. 

Soalnya ini kan di localhost. 

Tapi agar tidak membingungkan, baiknya pakai 

domain .test atau .local

Membuat Virtual Host di Linux 

Untuk kamu pengguna Linux atau Mac, 

bisa mengikuti cara berikut. 

Silahkan buka Terminal lalu ketik. 

 

sudo cp /etc/apache2/sites-available/000-default.conf /etc/apache2/sites-available/beritacoding.test.conf

 

Perintah ini akan melakukan copy dari 

konfigurasi default host apache.

Setelah itu, buka file beritacoding.test.conf 

dengan tekes editor. 

Ketik perintah berikut : 


sudo nano /etc/apache2/sites-available/beritacoding.test.conf

Lalu ubah isinya menjadi seperti ini :  

 

<VirtualHost *:80>
    ServerAdmin admin@beritacoding.test
    ServerName beritacoding.test
    ServerAlias www.beritacoding.test
    DocumentRoot /var/www/html/beritacoding
    ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error.log
    CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access.log combined
</VirtualHost>


Setelah itu, tekan Ctrl+x lalu pilih y untuk menyimpan. 

Berikutnya, buka file /etc/hosts ketik perintah berikut : 

 

sudo nano /etc/hosts


Setelah itu, tambahkan : 

 

127.0.0.1 beritacoding.test

Ini akan menjadi alamat domain yang akan kita pakai. 

Kamu juga bisa menggantinya dengan yang lain. hosts 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah itu, simpan dengan menekan  

Ctrl+x lalu pilih y. 

Selanjutnya, kita harus mengaktifkan konfigurasi 

site apache yang sudah dibuat. 

Silahkan ketik perintah berikut  : 


 

sudo a2ensite beritacoding.test.conf

Terakhir, restart server dengan perintah berikut  : 

 

 

sudo service apache2 restart


dan coba buka alamat beritacoding.test dari web browser. 

 

Virtual Host project CI 

 

Membuat Virtual Host di Windows 

Untuk kamu yang menggunakan XAMPP 

di Windows, berikut ini cara membuat virtual host. 

 

Silahkan buka windows explorer, 

lalu masuk ke folder 

C:/xampp/apache/conf/extra. folder-extra-xampp 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah itu, buka file httpd.vshosts.conf dengan 

Notepad atau Notepad++. 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Selanjutnya tambahkan kode berikut ini pada 

file httpd-vhosts.conf :

 

<VirtualHost *:80>
    ServerAdmin admin@beritacoding.test
    ServerName beritacoding.test
    ServerAlias www.beritacoding.test
    DocumentRoot "c:\xampp\htdocs\beritacoding"
    ErrorLog ${APACHE_LOG_DIR}/error.log
    CustomLog ${APACHE_LOG_DIR}/access.log combined
    <Directory "c:\xampp\htdocs\beritacoding"></Directory>
</VirtualHost>

 

 

  Setelah itu, tekan Windows+r, lalu masukkan.. 

 

C:\Windows\System32\drivers\etc\hosts

 

 pada kolom Open.

 


 

 

 

 

 

 

 

Tambahkan kode berikut: 

 

127.0.0.1 beritacoding.test

 Setelah itu simpan, dan restart server apache. 

 

 


 

 

 

 

 

Sekarang coba buka browser dan arahkan ke

alamat beritacoding.test, maka hasilnya  : 

Virtual Host project CI 

 

Apa Selanjutnya? 

 

Pada tahapan ini, kita sudah berhasil membuat 

proyek baru Codeigniter

Jadi intinya, kita hanya perlu mengekstrak 

file ZIP dari Codeigniter ke folder server htdocs

 atau /var/www/html. 

Setelah itu, mengubah namanya dengan nama proyek. 

 

 Berikutnya, silahkan pelajari tentang: Memahami Konsep MVC di Codeigniter.


Read More...

Cara Menambahkan Pengecualian di Windows Defender di Windows 10

Windows Scurity, terintegrasi ke dalam Windows 10,

 berjalan di latar belakang dan memindai file Anda dari malware. 

Untuk meningkatkan performa untuk tugas-tugas seperti 

kompilasi kode atau menjalankan mesin virtual, 

Anda dapat menambahkan pengecualian dan 

Windows Defender ( Windows Scurity )  tidak akan pernah 

memindai file tersebut.

 

 Pengecualian juga dapat membantu jika Anda menemukan 

kesalahan positif saat Windows Defender 

menandai file yang sah sebagai malware. 

Perhatian: 

Berhati-hatilah dengan apa yang Anda kecualikan. 

Windows Defender tidak akan memindai file dan 

direktori Anda yang dikecualikan untuk mencari malware. 

Anda tidak ingin mengecualikan semua yang ada di 

folder Download Anda, misalnya! 

Pertama, kita perlu meluncurkan Windows Scurity

untuk mengubah beberapa pengaturan. 

Buka menu Start dan ketik "Windows Scurity". 

Kemudian, pilih aplikasi "Windows Scurity".

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Di Windows Scurity, navigasikan ke "Perlindungan Virus & Ancaman"

 ( Virus & Threat Protection ) 

Kemudian, klik "Kelola Setelan"  ( Manage Setting ).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Di "Setelan Perlindungan Virus & Ancaman"

( Virus & Threat Protection ) , gulir ke bagian paling bawah halaman,

 dan klik "Tambah atau Hapus Pengecualian" ( Add or Remove Exclusions) .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Di halaman Pengecualian, Anda dapat menambah atau 

menghapus file yang ingin Anda kecualikan dari 

pemindaian Windows Defender (Windows Scurity ). 

Untuk menambahkan pengecualian, klik tombol 

“Tambahkan Pengecualian” (Add an Exclusions

di samping simbol plus besar (+).

 

 

 

 

 

 

 

 

Sebuah menu kecil akan muncul memungkinkan Anda untuk 

 menentukan pengecualian Anda berdasarkan File, Folder, 

Jenis file, atau Proses.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa yang Anda pilih bergantung pada jenis pengecualian 

yang Anda coba buat. 

Inilah yang dilakukan setiap pilihan. 

File: 

Jika Anda memilih ini, sebuah kotak akan muncul yang 

memungkinkan Anda menelusuri komputer Anda 

 untuk memilih satu file yang akan dikeluarkan dari 

pemindaian di masa mendatang. 

Pilih file yang Anda inginkan, lalu klik "Buka". 

 

Folder: 

 

Seperti opsi File, ini akan memungkinkan Anda 

menelusuri komputer Anda untuk folder tertentu 

yang akan dikecualikan dari pemindaian. 

Isi folder dan subfolder juga akan dikecualikan. 

 

Jenis file:

 

 Sebuah kotak akan muncul meminta Anda 

untuk memasukkan ekstensi file (misalnya, ".MID")

 yang mewakili jenis file yang ingin Anda kecualikan. 

Semua file jenis itu akan dikecualikan dari pemindaian 

selanjutnya. 

Yang ini berbahaya karena Anda mungkin secara 

tidak sengaja mengecualikan kelas besar dari file 

yang berpotensi berbahaya, seperti PDF atau 

DOKTER file. 

 

Proses: 

Sebuah pop-up akan meminta Anda untuk 

memasukkan nama proses (program yang sedang 

berjalan, yaitu, "explorer.exe") yang akan 

dikecualikan dari  pemindaian.

Jika program tertentu yang Anda tahu aman terus

 ditandai oleh Pembela, 

Anda dapat memasukkannya di sini. 

 

Pilih salah satu dari pilihan ini dan buat pilihan 

yang diperlukan pada dialog pop-up yang mengikuti.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah Anda menambahkan pengecualian, 

pengecualian tersebut akan muncul dalam daftar

di halaman Pengecualian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jika Anda ingin menghapus pengecualian yang telah 

Anda tentukan, arahkan kursor mouse ke item tersebut 

hingga panah karat yang mengarah ke bawah muncul, 

alu klik tombol "Remove" yang muncul.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah selesai, tutup Windows Scurity dan setting Anda 

akan disimpan. 

Selanjutnya sistem Anda melakukan 

pemindaian Pembela, item yang Anda 

tambahkan ke daftar pengecualian 

tidak akan lagi menimbulkan masalah.

Read More...

Cara Mengaktifkan dan Menggunakan Antivirus Bawaan Windows 10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memiliki program antivirus bawaan yang aktif dan bekerja dengan baik

 di Windows 10 merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk

 diketahui dan dijallankan.

Virus menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah yang

membuat komputer menjadi bermasalah. 

Mulai dari file yang rusak atau hilang, komputer menjadi lambat,

hingga menyebabkan bluescreen pada Windows. 

Ada banyak sekali pilihan antivirus yang bisa digunakan,

mulai dari yang gratis hingga yang berbayar mahal. 

Pada postingan sebelumnya saya sudah pernah membahas 

beberapa rekomendasi antivirus terbaik untuk Windows 10 

yang bisa Anda pakai. 

Cara mengaktifkan antivirus bawaan Windows 10 

 

1. Lakukan update Windows 10 

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah 

    update, terutama jika Windows 10 Anda

    dalam keadaan baru saja diinstall

    Saat menjalankan update maka antivirus juga akan diperbarui

    Untuk melakukan update masuk ke 

Settings > pilih Update & Security > 

Windows Update > klik tombol Check for updates.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tunggu hingga proses download dan install update selesai. 

Setelah itu restart laptop Anda.

 

 2. Buka Windows Security 

 

Selanjutnya masuk ke menu Windows Security. 

Caranya dengan klik pada tombol Windows > pilih Settings > 

pilih Update & Security > klik pada tab Windows Security. 

3. Pilih Virus & threat protection 

 

Anda akan melihat semua fitur-fitur yang ada pada 

Windows Security dengan fungsinya masing-masing.

 

Fitur yang berfungsi untuk keamanan adalah 

Virus & threat protection, Account protection, 

Firewall & network protection, App & browser control,

 Device Security.

 

Untuk mengaktifkan fitur antivirus, klik pada 

menu Virus & threat protection.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4. Pilih Manage Settings 

Pada bagian Virus & threat protection 

klik Manage setting.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5. Aktifkan semua fitur antivirus 

Selanjutnya Anda akan melihat fitur-fitur antivirus 

yang ada pada Windows Security, yaitu: 

  • Real-time protection 
  • Cloud-delivered protection 
  • Automatic sample submission 
  • Tamper Protection 

 

Aktifkan semua fitur tersebut dengan klik 

tombolnya satu kali hingga menjadi On.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara menggunakan antivirus bawaan Windows 10 

 

Setelah semua fitur antivirus bawaan Windows 10 diaktifkan 

dengan langkah-langkah yang dijelaskan di atas, 

maka Windows Security akan terus bekerja secara otomatis 

menangkal virus danmempercepat Windows 10.


 Fitur Real-time protection akan melakukan scan otomatis 

setiap kali Anda memasukkan perangkat eksternal 

seperti flashdisk, kartu memori, atau hard disk eksternal. 

File-file yang ada di dalamnya akan otomatis discan, 

dan apabila terdapat virus yang terdeteksi maka 

Windows akan memunculkan notifikasinya. 

 

Meskipun demikian kita tetap bisa menggunakan antivirus 

secara manual, terutama untuk scan folder dan 

media penyimpanan yang tersambung ke komputer. 

 

Berikut ini cara menggunakan antivirus bawaan Windows 10:

 

  1. Klik tombol Windows 
  2. Pilih Settings 
  3. Pilih Update & Security 
  4. Klik pada tab Windows Security 
  5. Pilih menu Virus & threat protection 
  6. Klik pada Scan options 
  7. Pilih Custom scan 
  8. Pilih folder atau direktori yang ingin discan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara update antivirus bawaan Windows 10 

 

Agar bisa menangkal virus-virus terbaru maka Windows Security 

harus selalu update. 

Pada saat melakukan update Windows 10 maka antivirus juga

 akan otomatis mendapatkan file update. 

 

Tapi pengguna juga bisa memilih untuk menjalankan update 

pada antivirus bawaan saja. 

Seperti yang kita tahu kalau update Windows 10 itu 

kadang ukurannya cukup besar dan prosesnya bisa lama. 

Jika anda punya kuota internet yang terbatas maka 

bisa melakukan update pada antivirusnya saja

 

 Berikut ini cara update antivirus bawaan Windows 10: 

 

  1. Hubungkan laptop ke internet 
  2. Klik pada tombol Windows 
  3. Masuk ke menu Settings 
  4. Pilih Update & Security 
  5. Pilih Windows Security 
  6. Pilih menu Virus & threat protection 
  7. Pada bagian virus & threat protection 
  8. updates klik Check for updates 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Setelah menjalankan semua langkah-langkah di atas maka 

antivirus bawaan Windows 10 akan bekerja dengan optimal

untuk melindungi komputer Anda dari virus dan malware

Bahkan Anda tidak perlu lagi menginstall antivirus lainnya 

karena fitur Windows Security ini sudah cukup ampuh. 

 

 

Read More...

Kirim ke Dinding Google Plus

TULIS COMENTAR ANDA DISINI

Islam Agamaku

KOSONG

Big Cat Gallery

Baca Al-Qur'an

>